Jumat, 13 Mei 2011

MENYUSUN ABSTRAK

1 Pengertian umum

Abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian. Menurut sifatnya, abstrak dapat dibagi menjadi abstrak yang bersifat deskriptif yang dalam Bahasa Inggris disebut Abstract dan abstrak yang bersifat informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar lewat penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku.

2 Abstrak Deskriptif atau Abstract

Sebagai abstrak deskriptif, Abstrak hanya menyajikan uraian yang sangat singkat tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas dalam aspek-aspek yang tercakup pada tulisan itu sendiri. Dengan kata lain, untuk menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, Abstrak cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif. Pandangan penulis tentang karyanya pun tidak akan tampak dalam Abstrak. Pendek kata, pada Abstrak penulis hanya menyajikan hal-hal yang bertalian dengan topik atau menyajikan semata-mata tentang problematika yang terdapat dalam

tulisannya.Berikut di bawah ini merupakan satu contoh abstrak yang diambil dari artikel yang ditulis oleh Djoni Dwijono, Mendayagunakan Komputer Pribadi secara Maksimal dengan Ergonomics” dalam Buletin Informatika No. 13 tahun III/1997, hlm. 74 :

Konsep Ergonomics telah melahirkan inovasi-inovasi yang baru di bidang disain mesin dan selalu berkembang dari waktu ke waktu agar mampu menghasilkan mesin yang benar-benar memaksimalkan kemampuan dan daya kerja manusia. Akan tetapi dalam perkembangannya, ergonomics tidak hanya meliputi disain mesin melainkan juga meliputi cara kerja, prosedur-prosedur maupun lingkungan yang mendukung usaha kerja manusia berkat penelitian, pengembangan, dan inovasi yang kreatif.

3 Abstrak Informatif: Ringkasan (Precise)

Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan. Dalam bentuknya yang singkat itu, urutan tentang isi atau bab-bab tulisan disajikan secara proporsional. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan dan pendekatan penulis telah tampak dan problematika berikut upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-bab yang ada. Adakalanya ilustrasi juga disertakan dalam ringkasan. Adapun ringkasan dapat dicontohkan dari karya terjemahan yang berjudul Komputer: Tantangan Baru di Bidang Hukum yang diterbitkan oleh Airlangga Universiti Press pada tahun 1991 :

Pembaca tidak harus memiliki pengetahuan yang mendalam baik dalam bidang Ilmu Hukum maupun Ilmu Informatika karena buku ini hanya menyajikan suatu sudut pandang sederhana tentang perubahan yang terjadi dalam ketentuan-ketentuan di bidang hukum dengan meluasnya penggunaan komputer.

Bab pertama berisi uraian singkat mengenai cara kerja komputer dan empat bab berikutnya menguraikan akibat-akibat yuridis dari pengunaan komputer ditinjau dari Hukum Perdata, Hukum Pidana, dan Hukum Tata Negara. Dari bab lima hingga bab delapan berisi uraian yang meliputi cara kerja komputer, bank data, otomatisasi oleh penguasa hingga peran komputer di bidang pendidikan yang kesemuanya dapat menjadi titik perhatian para ahli hukum maupun perancang undang-undang.

Akhirnya buku ini lebih merupakan sumbang pemikiran agar ilmu hukum dan praktek hukum mampu menjawab tantangan jaman karena masyarakat yang senantiasa berubah.

4 Abstrak Informatif: Ikhtisar (Summary)

Abstrak yang berbentuk ikhtisar sebenarnya sering digunakan para penulis dalam membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian.

Sebagai salah satu bentuk abstrak, ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan namun tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan. Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam tulisan dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi dari seluruh tulisan secara proporsional. Ilustrasi pun kadang juga diperlukan dalam sebuah ikhtisar.

Dari uraian mengenai Abstrak, Ringkasan, dan Ikhtisar, maka dapat diketahui bahwa uraian yang disajikan baik dalam bentuk ringkasan maupun ikhtisar sifatnya tidak sesingkat abstrak. Selain gagasan utama yang dikandung dalam tulisan, pada ringkasan maupun ikhtisar disertakan ilustrasi untuk menjelaskan aspek-aspek yang dibahas dalam tulisan. Pada ringkasan sekalipun penyajiannya menurut bab-bab yang ada, namun adakalanya mengabaikan bab yang kurang penting seperti halnya pada penyusunan ikhtisar

5 Panjang Abstrak

Tidak terdapat patokan yang absolut mengenai besar kecilnya ringkasan maupun ikhitisar namun bagi penulis pemula dapat mempergunakan patokan seperti misalnya apabila jumlah halaman tulisan adalah 250 halaman, maka proporsi untuk ringkasan atau ihtisar dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus di bawah ini :

Jumlah halaman X baris setiap halaman X kata dalam dalam satu baris.

(250 X 25 X 9 ) = 56.250 kata

maka jumlah halaman ringkasan atau ikhtisar yang dibutuhkan adalah :

56.250 : (25X9) = 250 kata = 1,1 halaman berukuran kuarto dalam 1 spasi atau

2,5 halaman dalam 2 spasi pada kertas berukuran kuarto

Patokan untuk menentukan jumlah baris dalam satu halaman maupun jumlah kata

dalam satu baris seperti digunakan pada contoh di atas adalah berasal dari standar masyarakat ilmiah bahwa huruf yang dipakai untuk karya ilmiah adalah berukuran PICA pada mesin ketik atau sama dengan jenis huruf Times New Roman 12 pada

program pengolah kata MS Word dan sejenisnya.


Contoh Abstraksi :


ABSTRAK


Hotel Moris kendari hingga saat ini dari tahun-ketahun mengalami peningkatan pengunjung, baik itu tamu dari luar kota Kendari maupun dari dalam kota Kendari sendiri.
Manajemen Hotel Moris Kendari memutuskan untuk meningkatkan pelayanan kepada pengunjung/tamu agar nyaman dan sering berkunjung, dengan demikian pihak Manajemen hotel memutuskan untuk membangun suatu sistem komputerisasi guna mengolah data tamu dengan cepat, informasi kamar otomatis bisa diketahui yang kosong dan terisi, dengan pelayanan yang cepat dan akurat tamu merasa nyaman berkunjung di Hotel Moris Kendari.
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat suatu aplikasi program yang dapat membantu dan mempercepat proses pembuatan Laporan Kamar yang Kosong dan Terisi serta mengubah Sistem Manual menjadi Sistem Komputerisasi agar Pembuatan Laporan data Tamu, Laporan Data Kamar, dan Laporan data penyewaan kamar menjadi lebih cepat dari sebelumnya.
Dalam perancangan sistemnya digunakan dua metode pengembangan sistem yaitu dengan metode pendekatan Terstruktur dan pendekatan Classic berupa Life Cycle.
Dengan adanya sistem komputerisasi maka proses pengolahan data tamu pada Hotel Moris Kendari berjalan lebih efektif di banding dengan sistem pengolahan data yang sudah ada.

Sumber : http://lecturer.ukdw.ac.id/othie ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar